Kamis, 14 Maret 2013


PERIODISASI SASTRA INDONESIA
Pengertian :
Periodisasi sastra ialah pembagian sastra atau pembabakan sastra berdasarkan atas kurun waktu atau zamannya. Terjadinya periode sastra karena terjadinya perubahan zaman, pola pikir, serta gaya hidup yang akhirnya menghasilkan perubahan hasil sastra.
Jenis-jenis Periodisasi
A. ANGKATAN 30/ANGKATAN PUJANGGA BARU (MAJALAH)

 Latar Belakang:
  1. Pertemuan dengan Bangsa Eropa yang berpengaruh pada politik, jalan pikiran, pola hidup, dan hasil sastra.
  2. Lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang mengangkat Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi sekolah.
Ciri-ciri:
  1. Bertema nasional.
  2. Romantis idealis (penuh cita-cita).
  3. Impresimisme (penuh kesan).
  4. Meniru kebudayaan Belanda.
  5. Bentuk puisinya berbaris: distikon, quin, kuatrin, cektek, tersina, septina, oktat, syair, soneta.
  6. Nama pengarang ditulis.
  7. Bahasa klise ditinggalkan.
  8. Ada permainan bunyi.
Pengarang dan Beberapa Karyanya:
  1. STA (Sultan Takdir Alisjahbana): Layar Terkembang (Roman), Anak Perawan di Sarang Penyamun (Roman), Tebaran Mega (kumpulan puisi).
  2. Armijn Pane: Habis Gelap Terbitlah Terang (kumpulan terjemahan surat), Belenggu (Roman), Jiwa Berjiwa (kumpulan puisi).
  3. Amir Hamzah: Buah Rindu (kumpulan puisi), Nyanyi Suci (berisi kerinduan seseorang pada Tuhannya/puisi), Bhagawat Gita (prosa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar